Jonan Wajibkan Seluruh SPBU Pasang Dispenser BBG

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong masyarakat menggunakan bahan bakar gas (BBG), sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM).
Salah satu upayanya adalah mewajibkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menyediakan dispenser BBG.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan, ada lebih dari 5 ribu SPBU di Indonesia.
Nanti diterbitkan peraturan menteri ESDM yang mewajibkan SPBU memasang minimal satu nozel BBG dalam 6–18 bulan mendatang.
’’Kalau itu bisa dilakukan, dalam 1–2 tahun akan ada 5 ribu dispenser BBG,’’ katanya.
Jonan optimistis kebijakan tersebut didukung sektor otomotif. Berdasar pembicaraan Kementerian ESDM dengan asosiasi otomotif, pabrikan mobil bersedia menyediakan kendaraan berbahan bakar gas jika sudah ada pompa gas di seluruh SPBU.
Mantan menteri perhubungan itu mengakui, masih ada satu kendala yang harus diselesaikan.
Yaitu, harga jual BBG dan tingginya harga converter kit. Tingginya biaya mengurangi minat masyarakat menggunakan BBG.
Pemerintah terus mendorong masyarakat menggunakan bahan bakar gas (BBG), sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM).
- Kejagung Diminta Masukkan Kerugian Masyarakat dalam Kasus Minyak Mentah
- Dirut Pertamina Minta Maaf ke Masyarakat: Kami akan Bekerja Lebih Baik Lagi
- Kualitas BBM Pertamina Diuji Ketat Sesuai Standar Ditjen Migas, Masyarakat tak Perlu Khawatir
- Proses Blending Bahan Bakar Diperlukan untuk Jaga Kualitas & Performa Mesin Kendaraan
- Tepis Anggapan Oplos BBM, Pertamina Beri Penjelasan ke Badan Perlindungan Konsumen
- Oplosan Blending