Joni Iskandar Dilempari Batu dari Luar Kereta Api, Pelipis dan Dahi Berdarah
jpnn.com, LAHAT - Seorang masinis kereta api tujuan Lahat-Sukacinta, Sumatera Selatan, terluka setelah dilempari batu oleh oknum tak bertanggung jawab, Kamis sore.
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional III Aida Suryanti menjelaskan masinis atas nama Joni Iskandar terkena lemparan batu saat kereta api melintas di KM 425+8 petak jalan Lahat - Sukacinta saat mengawal Lok 201 8341 di KA 3770.
Masinis tersebut menderita luka cukup serius pada bagian dahi dan pelipis sebelah kanan akibat terhantam batu dan tertancapnya pecahan kaca.
Akibatnya, KA 3770 merupakan KA kosongan yang mengangkut BBM sempat BLB (Berhenti Luar Biasa) di KM 425 +8 petak jalan Lahat - Sukacinta untuk menurunkan Joni agar mendapat perawatan di rumah sakit terdekat, kata Aida.
KAI sangat menyayangkan peristiwa nahas yang berakibat fatal ini.
Saat ini tim pengamanan KAI sedang berusaha mencari pelaku pelemparan bekerja sama dengan kepolisian.
“Kami mengimbau agar masyarakat yang berada di sekitar rel kereta untuk ikut menjaga keselamatan perjalanan kereta,” kata Aida di Palembang, Kamis.
KAI juga menggencarkan sosialisasi bahaya pelemparan terutama pada kalangan remaja dan anak-anak di sekitar jalur rel karena tindakan tersebut sangat membahayakan perjalanan kereta api. (flo/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Saat ini tim pengamanan KAI sedang berusaha mencari pelaku yang melempari Joni Iskandar dengan batu dari luar kereta api
Redaktur & Reporter : Natalia
- Cegah Kecelakaan, KAI Divre III Palembang Tutup Perlintasan di Simpang-Payakabung
- KPK Periksa eks Dirut PT KA Properti Manajemen Yosep Ibrahim
- Makin Seru! Naik Kereta Rame-rame Dapat Diskon Hingga 10 Persen
- KAI Logistik Ajak Pelaku Usaha Manfaatkan Moda KA untuk Dorong Green Logistics
- Gandeng Berbagai Instansi, KAI Gelar Simulasi Tanggap Darurat di Stasiun Pancoran Bank bjb
- Wujudkan Efisiensi & GCG dalam Penggunaan BBM Subsidi di Perkeretaapian, KAI Gandeng BPH Migas