Joserizal Jurnalis, Dokter Spesialis Perang Emban Misi di Gaza
Pernah Amputasi Kaki dengan Gergaji Kayu, Tak Mau Dana Konglomerat yang Punya Kepentingan
Selasa, 06 Januari 2009 – 00:07 WIB
Berkali-kali tugas di medan konflik, bagaimana dengan keluarga? ”Alhamdulillah istri sepaham. Anak-anak juga diajari untuk menerima kondisi yang ada,” kata Jose. Jika sedang tugas, dia selalu meminta izin dari rumah sakit tempatnya praktik. ”Jangan ada hak orang lain yang terzalimi,” tambahnya.
Mer-C hingga kini terus mengumpulkan bantuan. Menurut Jose, semua uang dari masyarakat akan disumbangkan sesuai amanah. Dia memang mengandalkan bantuan dari masyarakat. Sebab, kalau dana itu dari konglomerat atau luar negeri, biasanya ada kepentingan tertentu. ”Kami tentu hati-hati. Kalau ada kepentingan selain kemanusiaan, tentu kami tolak,” katanya.
Meski Mer-C berasas Islam, Jose tetap membuka tangan bagi relawan non-muslim untuk bergabung. ”Prinsip kami kemanusiaan. Di lapangan, saat menolong, kami juga tidak menanyakan agama korban,” katanya. (el)
Digambarkan, bayi Yakub memang berkembang menjadi anak baik, penurut, suka belajar, banyak tinggal di rumah, dan seterusnya. Pokoknya, Yakub kemudian menjadi lambang kesempurnaan dari seorang anak yang saleh. Sedangkan Esau digambarkan tumbuh menjadi ’’anak liar’’ yang nakal. Kesukaannya begadang, berkelahi, memeras, menipu, mencuri, dan seterusnya.
Krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina, semakin menghebat di tengah gempuran udara dan pasukan darat Israel. Tim merah putih yang beranggota, antara
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara