Joserizal Jurnalis, Dokter Spesialis Perang Emban Misi di Gaza
Pernah Amputasi Kaki dengan Gergaji Kayu, Tak Mau Dana Konglomerat yang Punya Kepentingan
Selasa, 06 Januari 2009 – 00:07 WIB
Ishak yang hanya punya dua anak, yang satu jadi Esau. Bagaimana Dewi Gendari bisa mengasuh, mendidik, dan membuat 100 anaknya menjadi Yakub semua? Jangankan mendidik, memandikan dan mencuci bajunya saja sudah pasti sulit. Bukankah waktu itu belum ada mesin cuci dan PlayStation? Mengapa Tuhan memberinya 100 anak? Bahwa kemudian banyak di antara anak itu yang jadi Esau, siapa yang salah?
Ternyata, dalam kasus Yakub-Esau ini pun banyak yang bersimpati pada Esau. Mungkin juga karena terlalu banyak kisah kesalehan Yakub yang sekaligus dalam satu napas dengan kenakalan Esau. Ada satu kisah bahwa Esau, sebagai anak sulung, sebenarnya bisa saja mengambil semua warisan ayahnya.
Namun, Esau begitu baiknya, sehingga mau mengalah kepada adiknya. Tapi, ada saja cerita sebaliknya: Esau itu sebenarnya bukan mengalah. Dia menjual hak-haknya sebagai sulung untuk menipu adiknya.
Begitu jeleknya Esau ini sampai-sampai digambarkan, kalau Anda baru saja dicium Esau, segeralah periksa apakah ada gigimu yang dicurinya. Dan Bernie, meski pernah memberikan laba triliunan rupiah kepada para nasabahnya, jasa itu tidak akan dikenang sebagai Yakub. Tetap saja Bernie itu Esau. Bahkan Esau terbesar pada abad modern.
Krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina, semakin menghebat di tengah gempuran udara dan pasukan darat Israel. Tim merah putih yang beranggota, antara
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara