Joshua dan Yusuf
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Publik ingin tahu apakah ada kemungkinan terjadi ‘’obstruction of justice’’ untuk menyembunyikan peristiwa ini.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertindak cepat dengan membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Wakapolri Gatot Edy Pramono.
Publik akan mengawasi kerja tim khusus ini, dan menunggu hasil kerjanya yang profesional dan objektif.
Insiden ini akan menjadi ujian bagi kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Publik masih ingat, semasa dia menjabat Kabareskrim terjadi pembunuhan terhadap enam anggota FPI (Front Membela Islam).
Pembunuhan itu, oleh sementara kalangan, dianggap sebagai ‘’unlawful killing’’ yang melanggar hak asasi manusia.
Di pengadilan, para polisi yang melakukan penembakan dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan dari semua tuduhan.
Kali ini, Jenderal Listyo Sigit harus bisa mengungkap kasus Brigadir Joshua secara tuntas, sehingga semua misteri bisa terungkap dan berbagai kecurigaan bisa dibersihkan.
Keluarga Joshua (Brigadir J) curiga terhadap penyebab kematian karena luka-luka yang ada di tubuh Joshua terlihat bukan sebagai luka tembakan saja.
- Kapolri Jenderal Listyo Membuka Orientasi XII HIKMAHBUDHI, Candra Aditiya Nugraha: Ini Kegiatan Berskala Nasional
- Kompolnas Minta Kasus Pengawal Kapolri Pukul Wartawan Harus Diproses
- Ajudan Kapolri Tempeleng Jurnalis, Pengamat: Nilai Humanis Hanya Jargon
- Tindakan Ajudan Kapolri Dianggap Bentuk Pelecehan Terhadap Kebebasan Pers
- Polisi yang Tempeleng Pewarta Foto di Semarang Siap-siap Kena Sanksi Tegas
- Pengawal Kapolri yang Pukul dan Ancam Wartawan di Semarang Minta Maaf, Nih Tampangnya