Joss! Harga Lada di Tingkat Petani Naik, Nyaris 100 Persen
"Petani lada di sini mulai berkurang lantaran lada banyak mati karena diserang penyakit akar kuning atau busuk. Belum lagi awal tahun terdampak banjir," jelas dia.
Tinjo pun meminta perhatian pemerintah agar daerahnya sebagai sentra lada di Kabupaten Sambas kembali bangkit.
Dia membeberkan daerahnya adalah sentra lada dan saat ini terkendala banyak pohon yang mati. Hanya sebagian kecil lada yang bisa bertahan.
"Lada bagi kami menjadi sumber pendapatan masyarakat. Dengan kondisi harga mahal namun produksi minim tentu juga menjadi masalah. Dulu produksi tinggi tapi sempat anjlok harga hanya di kisaran Rp 40 ribu per kilogram," kata dia.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar luas kebun lada di daerah itu sekitar 11 ribuan hektare. Sentra lada di Kalbar sendiri yakni di Kabupaten Bengkayang, Sambas, Sanggau dan Sintang. Untuk produksi lada di Kalbar sendiri sekitar 24 ribu ton biji kering. (antara/jpnn)
Harga lada di tingkat petani Kalimantan Barat sedang meroket hingga nyaris tembus 100 persen.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam
- Pupuk Indonesia dan Wapres Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani
- Sambut Musim Tanam, Pupuk Indonesia Gelar Rembuk Tani
- Bertambah Lagi, Desa Energi Berdikari Pertamina Hadir di Indramayu