JPU Beber Modus Kasir Cantik Lulusan SMK Bobol Rp 25 Miliar

JPU Beber Modus Kasir Cantik Lulusan SMK Bobol Rp 25 Miliar
Leni Nurusanti. Foto: Alan/Kaltim Post/JPNN.com

Jumlah dana yang tak disetor dari 310 transaksi itu senilai Rp 25,38 miliar. Bahkan dalam laporan harian perusahaan, data ini tak tertuang. Kendati begitu, beberapa pelanggan yang melakukan pembayaran tetap diberikan kuitansi oleh Leni selama pembayaran dilakukan pelanggan.

Dikonfirmasi Kaltim Post Selasa (19/12), Tina menerangkan, ada motif berbeda yang diterapkan Leni agar uang hasil transaksi bisa dimanipulasi.

Semisal, meminta langsung para pembeli yang memilih pembayaran kredit untuk menyetorkan pembayaran langsung ke rekening pribadi Leni.

”Ada juga yang diminta Leni untuk disetor ke rekening suaminya, Jefriansyah. Setelah ditransfer baru para pelanggan disuruh untuk mengambil kuitansi pembayaran di diler PT SMA,” ulasnya.

Selain itu, ada pelanggan yang membeli mobil namun dimanipulasi Leni dan mencantumkan nama Jefriansyah sebagai pembeli.

Hal paling gila dalam manipulasi yang dilakukan Leni, kata Tina, menyisipkan pembelian kendaraan untuk suaminya ke transaksi pelanggan lainnya.

”Dia (Leni dan Jefri) juga menyiasatinya jika pembelian kredit bisa memangkas pajak dengan syarat kredit itu atas nama pegawai PT SMA. Karena itu, ada juga yang kredit tapi menggunakan nama Leni atau kerabatnya,” jelasnya.

Dari pola inilah, M Deni Rayindra, adik Leni, memainkan peran. Tugas Deni, ungkap Tina, mengumpulkan beberapa biodata saudara dan kerabatnya.

Sepanjang 2014–2016, si kasir cantik lulusan SMK, Leni Nurusanti, memproses penjualan mobil sebanyak 347 transaksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News