JPU Tanggapi Eksepsi Guru Supriyani: Kenapa Enggak Kemarin Saja!
jpnn.com - Jaksa penuntut umum (JPU) menyampaikan penolakan terhadap sejumlah poin dalam eksepsi dari penasihat hukum guru honorer SDN (SDN) 4 Baito, Konawe Selatan, Supriyani pada sidang lanjutan kasus dugaan penganiayaan anak polisi di Pengadilan Negeri Andoolo, Senin (28/10/2024).
JPU yang juga Kepala Kejaksaan Negeri Konawe Selatan (Konsel) Ujang Sutisna mengatakan bahwa pihaknya menolak terkait permintaan yang dibacakan penasihat hukum Supriyani pada sidang tersebut.
"Pada dasarnya eksepsi tadi kami menolak apa yang dimintakan penasihat hukum terkait beberapa yang sudah tidak menyangkut pokok materi perkara," kata Ujang.
Dia mengatakan terdapat beberapa poin dari eksepsi yang ditolak karena dianggap tidak memenuhi ketentuan dalam Pasal 156 KUHP dan poin-poin tersebut telah dibacakan dalam persidangan.
"Ada beberapa poin tadi memang penasihat hukum, saya hanya menyebutkan poin-poin tertentu tidak memenuhi Pasal 156 dalam KUHP, itu saja," ujarnya.
Ujang juga menyampaikan bahwa yang disetujui antara JPU dan penasihat hukum terdakwa, yaitu untuk melanjutkan sidang tersebut kepada pokok materi perkara.
Dia menyesalkan tindakan penasihat hukum yang meminta eksepsi pada sidang pertama, yang kemudian pada saat sidang pembacaan eksepsi, mereka justru meminta untuk melanjutkan sidang ke tahap pokok materi perkara.
"Kesimpulannya, penasihat hukum apa saat ini kan minta dilanjutkan ke pokok perkara, kenapa enggak kemarin saja!" tutur Ujang.
JPU heran penasihat hukum guru honorer Supriyani malah minta sidang dilanjutkan ke pokok perkara saat pembacaan eksepsi atas dakwaan dugaan penganiayaan.
- Andri Berharap Supriyani Guru Honorer Lulus PPPK 2024, Tes Sebelum Sidang Putusan
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi
- Seorang Ibu Kaget Saat Terbangun, Sang Suami Sedang Mencekik Anaknya
- 5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Prahara Rumah Tangga Berujung Petaka, CH Lukai Istri dengan Parang Agar Terlihat Jelek