Jual Beli Seragam Batik SD dan SMP Ditiadakan, Cegah KKN
jpnn.com, SURABAYA - Belakangan ini marak isu wali murid yang mengeluhkan pembelian seragam sekolah di tengah pandemi Covid-19 pascapembelajaran tatap muka (PTM) bertahap di SD dan SMP di Surabaya.
Anggota DPRD Surabaya Baktiono secara tegas melarang pihak sekolah melakukan jual beli seragam dalam bentuk apa pun.
"Sudah jelas Wali Kota Eri Cahyadi dengan tegas menyampaikan jual beli khusus seragam SD/SMP ditiadakan," kata dia, Kamis (9/9).
Solusinya, kata Baktiono, anggaran yang dimiliki pemkot digunakan membeli seragam sekolah batik yang memiliki warna senada.
Misalnya, kata dia, untuk siswa SD untuk seragam batik se-Surabaya sama semua. Begitu juga seragam siswa SMP disamakan.
"Jadi, bukan pakai seragam ciri khas di setiap sekolahan dan jelas kelihatan monopolinya, kerja sama dan KKN-nya jika tetap melakukan jual beli seragam tersebut," tegas dia.
Apabila jenjang SD/SMP di Surabaya ditemui adanya praktik jual beli seragam sekolah, maka warga bisa segera melaporkannya ke Polrestabes Surabaya.
"Saya mendukung upaya Kapolrestabes Surabaya untuk menindak tegas," kata Baktiono. (mcr12/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Anggota DPRD Surabaya Baktiono secara tegas melarang pihak sekolah melakukan jual beli seragam dalam bentuk apa pun.
Redaktur : Natalia
Reporter : Arry Saputra
- Dr. Cashtry Sebut Beberapa Langkah Penting Untuk Kurangi PTM di Kota Medan
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu
- Awas, Konsumsi Jajanan Berlebihan Menyebabkan PTM pada Anak
- PTM Meningkat, Pemerintah Harus Buat Aturan soal Jajanan Anak
- PTM Makin Marak Terjadi pada Anak, Pemerintah Diminta Lebih Perhatian
- PPDB 2024: Siswa Baru Mendapat Seragam & Peralatan Sekolah Gratis