Jual Elpiji, Pertamina Makin Rugi

Jual Elpiji, Pertamina Makin Rugi
Jual Elpiji, Pertamina Makin Rugi
Saat ini, Pertamina menjual elpiji 12 kg dengan harga Rp 5.950 per kg dan elpiji 50 kg atau bulk seharga Rp 7.355 per kg. Padahal, rata-rata harga keekonomian elpiji mencapai kisaran Rp 9.000 per kg. Selisih antara harga keekonomian dan harga jual itulah yang harus ditanggung Pertamina sebagai kerugian.

       

Harun menyebut, tahun depan, potensi kerugian Pertamina dari bisnis LPG nonsubsidi diperkirakan akan makin besar. Pasalnya, selain tren konsumsi yang naik, harga LPG di pasar internasional juga diproyeksi akan terus naik. "Memang, jika harga tidak dinaikkan, maka tahun depan potensi kerugian akan makin besar," ucapnya.

      

Apakah ada rencana Pertamina untuk menaikkan harga LPG nonsubsidi? Harun menyebut, Pertamina akan terus mengkaji berbagai opsi. "Kita lihat dulu kondisi perekonomian tahun depan. Jika pemerintah beri green light (lampu hijau/persetujuan, Red) baru kami akan naikkan harga," ujarnya.

      

Juni 2011 lalu, Pertamina sebenarnya pernah mencoba menaikkan harga LPG nonsubsidi. Rencananya, harga akan naik bertahap sebesar 10 persen tiap bulan. Namun, rencana tersebut dibatalkan karena tidak direstui Kementerian ESDM.

        

JAKARTA - Pertamina kembali mengkalkulasi rencana menaikkan harga liquified petroleum gas (LPG) nonsubsidi. Pasalnya, kerugian dari bisnis ini yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News