Jual Harta, Menuntut Ilmu di Pedepokan Dimas Kanjeng
Senada juga diungkapkan Asni Jais, Warga Gang Masjid Khairiah, Sungai Pinyuh.
Dia baru pulang dari padepokan Dimas Kanjeng. Di sana dia mengaku berzikir, istiqosah setiap malam dan salat lima waktu.
Asni Jais ikut bergabung di padepokan Dimas Kanjeng berawal dari ajakan temannya yang lebih dulu menimba ilmu di sana. Kemudian dia dan beberapa warga lainnya ikut serta pergi ke padepokan tersebut.
“Kita berangkat ke sana benar-benar untuk menuntut ilmu, seperti pengajian atau istiqosah,” jelas Asni Jais.
Dia juga membantah pernyataan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengatakan ajaran Dimas Kanjeng tersebut sesat.
“Semua ajarannya tidak ada yang menyesatkan. Karena semua yang diajarkan sesuai syariat Islam,” katanya.
Asni Jais membeberkan, masih ada beberapa warga Sungai Pinyuh yang masih bertahan untuk memastikan nasibnya. Ada sekitar 40 yang ikut Dimas Kanjeng.
Masih ada sekitar 11 warga yang masih bertahan di sana seperti, Karno, Slamet, Basren, Muin, Hartono, Helmi, Ibu Non, Darmadi, Hj. Saroi, Bujang serta Mazad.
WARGA Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalbar, ada yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Namun, jumlahnya belum bisa dipastikan oleh
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala