Jual Kerupuk Jengkol, Sebulan Kantongi Rp 35 Juta
jpnn.com, JAKARTA - Persoalan modal masih menjadi batu sandungan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Namun, pelaku UKM tidak pernah putus asa. Dengan segala keterbatasan dan serbuan produk asing, praktisi usaha UKM tampil penuh optimistis.
”Kami sudah mengenyam pahit getirnya usaha. Jadi, ya dijalani dengan senang,” tutur Direktur Marketing Rifat Haidar Rahmat (RHR) Eti Nurhaeti.
Sebagai pelaku usaha kecil, RHR memproduksi sejumlah produk.
Misalnya, kerupuk ikan tengiri, ikan tongkol, kerupuk jengkol, terasi udang dan kerupuk pasir.
Produk-produk itu dibanderol seharga Rp 25 ribu per bungkus. Usaha yang dilakoni Eti tidak menemui kendala serius.
Bahkan, permintaan atas produknya tidak pernah sepi. Tak ayal, setiap hari terdapat demand sebanyak 100 unit.
Permintaan itu datang dari berbagai pelanggan. Baik konsumen perorangan atau konsumen untuk dijual kembali (reseller).
Persoalan modal masih menjadi batu sandungan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya