Jual Nasi Rp 2.000 Sebungkus, Jangan Tanya Untung Berapa
Mereka membuka boks dan menyusun termos nasi, tempat lauk pauk, gulai, dan kertas pembungkus nasi.
Tanpa dikomando, ibu-ibu dan anak-anak di sekitar masjid mengerubungi mobil tersebut.
Mereka bersiap membeli nasi murah. Hanya Rp 2.000 per bungkus. Pak De, pengelola Warung Ikhlas, menyapa ibu-ibu sembari membungkus nasi.
Di samping mobil boks, tampak seorang pria bermobil sedan. Belakangan diketahui pria itu pengusaha donatur Warung Ikhlas.
Jika sedang tidak ada kegiatan, dia sering ikut Warung Ikhlas berjualan keliling kampung. “Tidak usah ditulis nama saya,” elaknya dengan sopan.
Erna, warga Pasar Lalang yang menjadi relawan Warung Ikhlas, bertugas mengkoordinir warga yang ingin berbelanja. Untuk memudahkan dan menghindari antrean, warga menyerahkan uang lewat Erna.
“Biasanya, pesanan lewat ibu Erna ini mencapai 100 bungkus. Sisanya dibeli warga lain yang tak sempat memesan ke ibu Erna. Jumlahnya sekitar 20-50 bungkus,” ujar Dodi Mardianto Dt Katumanggungan, Manajer Warung Ikhlas ketika berbincang dengan Padang Ekspres .
Kemarin, Warung Ikhlas membawa menu ikan laut, ayam, telur, gulai tahu dan tempe. Dalam waktu setengah jam, nasi ludes dibeli warga.
WARUNG Ikhlas. Pembeli cukup mengeluarkan uang recehan Rp 2 ribu guna membeli nasi beserta lauk pauk lengkap. Seperti apa? Hijrah Adi Sukrial—Padang
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara