Jual Nasi Rp 2.000 Sebungkus, Jangan Tanya Untung Berapa
Selain menjual nasi Rp 2.000, sekali sebulan dibuka Butik Ikhlas. Harganya Rp 2.000 per helai.
Ada juga program Pustaka Ikhlas, yaitu membawa buku dan membaginya kepada anak-anak dan ibu-ibu sembari menunggu nasi selesai dibungkus.
“Selain itu, ada program Bermain Sambil Belajar (BSB) yang diselenggarakan untuk anak-anak Pasar Lalang. Ada juga program bedah surau dan berbagai kegiatan sosial lainnya,” tutur Dodi.
Menurut pria yang akrab dipanggil Datuak ini, menjual nasi Rp 2.000 hanyalah simbol. Tujuannya agar bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan warga.
“Usai jual beli nasi, kami berkomunikasi untuk mengetahui persoalan masyarakat agar dibuatkan program lanjutan,” kata Datuak.
“Sebenarnya bisa saja kami gratiskan. Kami antar langsung untuk warga. Itu tidak dilakukan karena menjaga komunikasi dengan warga. Dengan harga Rp 2.000, warga tidak merasa jadi penerima bantuan, mereka tetap mengeluarkan uang untuk mendapatkan nasi ini,” jelas mantan pesulap yang pernah punya perguruan debus ini.
Nawir, 32, warga Pasar Lalang, membenarkan Warung Ikhlas ingin berdialog dengan warga.
“Mana ada nasi seharga itu sekarang, itu hanya cara untuk berbagi kepada masyarakat. Kadang mereka menjual baju, sepatu, dan jaket dengan harga Rp 2.000. Warga senang, karena dapat baju bagus dengan harga setengah gelas kopi atau sebatang rokok,” jelas Nawir yang sehari-hari bertani.
WARUNG Ikhlas. Pembeli cukup mengeluarkan uang recehan Rp 2 ribu guna membeli nasi beserta lauk pauk lengkap. Seperti apa? Hijrah Adi Sukrial—Padang
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara