Jualan Barbeque untuk Bantu Biaya Tim ke Surabaya

Ditulis Oleh AZRUL ANANDA dari Darwin

Jualan Barbeque untuk Bantu Biaya Tim ke Surabaya
Jualan Barbeque untuk Bantu Biaya Tim ke Surabaya
 

Saat pertemuan itu, kami pun berdiskusi tentang masa depan koran, mengejar pembaca muda, dan solusi online. Apa isinya" Maaf, saya tidak akan membahasnya lebih lanjut. Sebab, ada koran-koran lain di luar Jawa Pos Group yang ikut membaca tulisan ini. He he he he. Yang menarik (dan membanggakan) dari pertemuan itu, dalam beberapa hal media di Indonesia bisa lebih maju daripada yang di negara maju!Agak lucu juga, sebelum pertemuan itu, seorang wakil pemerintah Northern Territory yang menemani meminta agar saya memberi "pencerahan" kepada Northern Territory News. Dia tampak begitu sebal atas gaya harian itu yang dia anggap terlalu menggosip.

 

 ***   

Selama kunjungan di Australia itu, jadwal padat memang telah disiapkan. Dalam sehari, bisa ada lima pertemuan dan acara mulai pukul 07.30 sampai sore atau malam.Meski jarak dari Indonesia ke Darwin begitu dekat, perbedaan jamnya cukup membuat saya sulit untuk beradaptasi. Sebab, beda antara Darwin dengan Waktu Indonesia Barat (WIB) tidaklah "genap". Melainkan "ganjil" 2,5 jam. Jadi, kalau di Jakarta pukul 12.00, di Darwin pukul 14.30. Ini kali pertama saya harus pergi ke tempat yang selisih waktunya ada setengah jamnya.

 

Banyak meeting bukan berarti tidak ada kegiatan fun. Paling seru di Darwin" Lihat buaya! Bisa lihat yang liar lewat helikopter, lihat di "miniatur kebun binatang" di tengah kota, atau di taman khusus yang lebih luas di pinggiran kota.Buaya benar-benar hal besar di Australia. Dan buaya di Australia benar-benar besar. Beruntung, saya dapat tiga cara lihat buaya.

Di Darwin, basket dikembangkan secara swasta. Koran lokalnya sedang berupaya menemukan format baru. Plus, di sana kita bisa kagum (dan gemetaran)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News