Jualan Barbeque untuk Bantu Biaya Tim ke Surabaya
Ditulis Oleh AZRUL ANANDA dari Darwin
Selasa, 08 September 2009 – 11:30 WIB
Ada pula museum buaya, termasuk di dalamnya menceritakan kasus-kasus buaya makan manusia di berbagai penjuru dunia (banyak di Malaysia).
Bagi yang ingin melakukan "pembalasan", Crocodylus Park juga menyediakan kafe yang berjualan daging buaya dan produk-produk kulit buaya berlisensi. Ada fillet, ada burger. Katanya, daging buaya itu baik karena rendah lemak dan kolesterol. Di Crocodylus Park memang ada peternakan buaya, untuk mendapatkan daging dan kulitnya.
Saya tidak mencoba seperti apa daging buaya. Tapi, Broughton Robertson, wakil department of foreign affairs dan trade dari Canberra yang mendampingi saya, sempat menjajal burger buaya. Katanya, rasanya seperti daging ayam. Saya balas: "Saya pernah baca kanibal mengaku daging manusia juga terasa seperti ayam."
Sebenarnya, cara paling seru adalah dengan naik perahu di Adelaide River, tak jauh dari Darwin. Di sana masih banyak buaya berkeliaran liar. Saya, Robertson, dan Donny Rahardian (basketball operations manager DBL Indonesia) diajak menikmati dengan cara lebih seru.
Kami diajak Jeff Blake, seorang pengusaha setempat, naik helikopternya mengelilingi Darwin. Mulanya kami putar-putar di atas kota, lalu menikmati pantai yang indah. Sayang, karena ancaman buaya, pantai tidak direnangi. Untung juga, kalau tidak, pengunjung Bali bakal banyak berkurang!
Di Darwin, basket dikembangkan secara swasta. Koran lokalnya sedang berupaya menemukan format baru. Plus, di sana kita bisa kagum (dan gemetaran)
BERITA TERKAIT
- Titik Balik Nita Zahro, Single Parent yang Sukses Dirikan 2 Salon Lewat Kursus Kecantikan
- Kisah Inspiratif Ulfatun Nikmah, Anak Tukang Ukir & Lulusan SMK yang Raih Gelar Magister FEB UGM
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock