Jualan di Pantai, Untung Rp 700 Ribu per Hari

Jualan di Pantai, Untung Rp 700 Ribu per Hari
Yati, salah satu PKL di Pantai Ampenan tengah melayani pembeli, Jumat (6/1). Foto: Ferial/Lombok Post/JPNN.com

“Oh iya, silahkan ditunggu,” jawabnya saat salah seorang pengunjung memesan sate satu porsi.

Tangan perlahan memilah sate untuk dibakar. Diambil 10 tusuk sate yang dicampur, mulai dari sate usus sapi, usus ayam, daging ayam, daging sapi, keong, dan sate ikan.

Tak perlu waktu lama, hanya sekitar dua menit. Sate tersebut matang dan siap disajikan. Ia pun mengambil piring rotan yang dilapisi kertas nasi. Perlahan ia mengambil dua buah lontong dan dipotong menjadi beberapa bagian.

Lontong tersebut kemudian dibubuhkan pelecing. Ia pun meletakkan sate tadi di samping pelecing tersebut dan menyiramkan dengan bumbu sate yang kekuning-kuningan. Sate pun diantar untuk siap disantap.

Tak heran jika banyak yang tertarik membeli kuliner sate di wanita paruh baya ini. Porsi yang diberikan pun cukup banyak. Dijamin membuat rasa lapar menjadi hilang.

Lebih menarik lagi, harganya pun tak begitu mahal. Hanya Rp 15 ribu per porsi lengkap dengan lontong dan pelecing.

Idham, salah satu pengunjung menuturkan, rasa sate Yati sangat lezat. Perpaduan antara pelecing, lontong dan bumbu sate menyatu. Selain membuat kenyang, tentunya membuatnya tak berpindah ke lain hati.

“Rasanya enak dan pas sekali di lidah,” akunya.

Beberapa tahun terakhir, sektor pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) berkembang pesat. Pantai Ampenan di Lombok, Mataram, adalah salah satu dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News