Juara Kopi
Oleh: Dahlan Iskan
Ia menyebut: di kawasan Toraja ada petak Bulu-Bulu. Di Sumsel ada petak Semendo.
Petak-petak single origin seperti itu bisa terus bertambah. Sesuai dengan kemampuan petani kopi kita mengikuti kemajuan dunia kopi.
Kesimpulan saya: menjamurnya kafe ternyata tidak berhenti hanya sebagai mode. Menjamurnya cafe ternyata mampu menyeret gelombang kemajuan di seluruh lini kopi Indonesia.
Berarti era kafe ini tidak hanya mode musiman.
Kejuaraan di berbagai bidang kopi pun mulai rutin diadakan. Tingkat regional. Lalu tingkat nasional. Juaranya dikirim ke tingkat internasional. Seperti John Christopher itu.
Pontianak yang punya anak, Bandung yang punya nama. Itulah Indonesia.
Yang juga seru adalah kejuaraan cup tester. Yakni untuk menentukan siapa yang punya lidah emas: bisa tahu mana kopi paling enak di antara 12 ramuan kopi di cangkir yang berbeda-beda.
Ia juga harus benar dalam menyebutkan kopi jenis apa saja yang diramu di masing-masing cangkir. Dan yang lebih penting: berapa lama ia/dia bisa memutuskan jawabannya.
Banyak anggapan bahwa kopi terbaik tergantung dari daerah asalnya. Itu benar juga. Tetapi yang lebih menentukan adalah bagaimana memproses biji kopi.
- Kertajati Mati
- Sukurin, 3 Pelaku Perundungan Pria Berkebutuhan Khusus di Bandung Terancam 6 Tahun Bui
- Perusuh Bocor
- AIMA Electric Bikes Bandung Landmark Store Usung Tren Mobilitas Ramah Lingkungan
- Kesaksian Warga Temukan Mayat Edi di Kamar Kontrakan, Timbul Bau Busuk dan Lalat
- Polisi Tangkap Belasan Pemuda yang Buat Onar dan Rusak Warung di Bandung