Jubir Erdogan: Darah Rakyat Palestina Menodai Tangan AS
jpnn.com - Turki dengan cepat mengecam kebrutalan aparat Israel yang mengakibatkan tewasnya 58 warga Palestina. Ankara juga menyalahkan Amerika Serikat atas tragedi berdarah itu.
’’Bloody Monday (Senin Berdarah),’’ ucap Bekir Bozdag, juru bicara pemerintah Turki, sebagaimana dikutip Associated Press, Selasa (15/5).
Mewakili pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan, dia mengecam keras kekejian IDF di Jalur Gaza.
Terutama karena IDF menggunakan peluru tajam dan gas air mata serta mengerahkan penembak jitu untuk menghadapi warga sipil Palestina yang bersenjata ketapel dan ban bekas.
Turki menyebut kejadian di Jalur Gaza pada Senin itu sebagai pembantaian. ’’Israel membantai Palestina. Kini darah rakyat Palestina menodai tangan AS,’’ ujar Bozdag.
Pernyataanya itu mengacu pada keputusan Washington untuk meresmikan kedubes baru di Jerusalem pada Senin lalu. Begitu Ivanka Trump, putri Presiden Donald Trump, meresmikan gedung tersebut lah, Jalur Gaza memanas.
Sementara itu, Duta Besar Israel untuk Turki kemarin dipanggil kementerian luar negeri setempat. Dia diminta pulang sementara ke negerinya sebagai bentuk protes. (hep/c14/dos)
Turki dengan cepat mengecam kebrutalan aparat Israel yang mengakibatkan tewasnya 58 warga Palestina. Ankara juga menyalahkan Amerika Serikat
Redaktur & Reporter : Adil
- Hamas Siap Berdialog dengan Utusan Donald Trump demi Gaza, Ini Syaratnya
- IMLA Meragukan Komitmen Netanyahu soal Gencatan Senjata di Gaza
- Indonesia Dinilai Cocok Jadi Penampungan Warga Gaza, Kemlu Cuma Merespons Begini
- Trump Segera Berkuasa, Timnya Pertimbangkan Indonesia Jadi Tujuan Relokasi Warga Gaza
- Komentari Kesepakatan Hamas-Israel, Imam Khameini Puji Keteguhan Palestina Melawan Zionis
- Ketua F-PKS: Gencatan Senjata Israel-Hamas Harus jadi Langkah Permanen Akhiri Penjajahan Israel Atas Palestina