Jubir HTI Tuding Pemerintah Melanggar Pancasila
jpnn.com, JAKARTA - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mempertanyakan rencana pemerintah yang akan membubarkan organisasi pengusung konsep khilafah itu. Juru Bicara HTI Ismail Yusanto mengatakan, pemerintah justru menyalahi Pancasila karena membubarkan organisasi dakwah.
“Menista Alquran, apa itu sesuai Pancasila? Melindungi penista Alquran apa sesuai Pancasila? Korupsi apa sesuai Pancasila? Melindungi koruptor apa sesuai dengan Pancasila? Membubarkan ormas Islam yang kegiatannya dakwah islam apakah sesuai Pancasila?" katanya dalam jumpa pers di kantor DPP HTI, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (8/5).
Ismail lantas mengutip Undang-undang Nomor 17 tahun 2013 tentang Ormas. Menurutnya, UU itu mensyaratkan ormas yang ada di Indonesia harus berdasar Pancasila.
Menurut Ismail, HTI sebagai organisasi dakwah tidak bisa serta-merta dianggap anti-Pancasila. "HTI merasa dakwah kami menuju kebaikan. Jika merujuk Undang-undang, kami tidak bisa disebut anti-Pancasila," katanya.
Dia juga mengklaim HTI sebagai ormas yang membantu pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa. Dakwah-dakwah HTI, kata dia, mengarah pada solusi.
"Sebagai anak bangsa yang lahir di negeri ini, kami terdorong mengambil peran berpartisipasi dalam menyelamatkan negeri ini melalui jalan dakwah," tandas Ismail.
Karenanya HTI sangat menyesalkan keputusan pemerintah. Apalagi HTI tak pernah menerima surat peringatan dari pemerintah.
"Keputusan pemerintah mengandung pertanyaan besar. Mengapa pemerintah bisa seperti itu," tegasnya.
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mempertanyakan rencana pemerintah yang akan membubarkan organisasi pengusung konsep khilafah itu. Juru Bicara HTI Ismail
- Bentrok Ormas di Pekanbaru, 8 Pelaku Ditangkap Polisi
- Bentrok Ormas di Pekanbaru, Puluhan Orang Mengamuk
- Ucapan Cawagub DKI Suswono yang Bikin Gaduh di Pertemuan Ormas Bang Japar
- Motor Ditarik Debt Collector, Ormas Garis dan PP Terlibat Bentrok
- Ini Tampang Oknum Ormas Pelaku Penganiayaan dan Perusakan di Sukabumi
- Setoran Uang Keamanan Kurang, Ormas Keroyok Tukang Buah di Jakarta Barat