Jubir PKS: Anies Baswedan Pemimpin yang Mendengar Sekaligus Menggerakkan
Sebelumnya, Anies juga memimpin Universitas Paramadina sebagai rektor termuda di Indonesia.
"Mas Anies seorang cendekiawan, seorang teknokrat. Rekam jejaknya sudah terbukti, bukan kaleng-kaleng. Bahkan, beliau sering dikenal sebagai pemimpin yang mampu mendengar sekaligus menggerakkan," ujar dia.
Cucu dari A.R. Baswedan, seorang pahlawan nasional atas jasa-jasanya dalam kemerdekaan Indonesia, tumbuh besar dan menamatkan jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak (TK) hingga kuliah di Yogyakarta.
Ketika mahasiswa, suami dari Fery Farhati ini menjadi pegiat dan aktivis serta diamanahi sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 1992-1993.
Setelah selesai sarjana, Anies meneruskan pendidikan S2 ke University of Maryland dan doktor di Northern Illinois University, Amerika Serikat.
Setelah menyelesaikan S3 di AS, Anies kembali Indonesia dan bersama teman seide dan seperjuangan, memprakarsai Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) dan Kelas Inspirasi (KI) serta mendukung Indonesia Menyala.
Anies juga ikut terlibat di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menjadi Tim Delapan (2010), Ketua Komite Etik KPK (2013).
"Jadi Mas Anies ini seorang teknokrat, yaitu cendekiawan yang telah berkecimpung di pemerintahan," tutur Pipin. (jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Jubir PKS menegaskan bahwa Anies Baswedan memiliki pengalaman panjang sebagai akademisi dan birokrat
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Datangi Markas PKS, Demonstran Menuntut Suswono Dipecat dari Partai
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies