Jubir Polri: Jangan Mendompleng! Nyatakan Siapa Kamu!
jpnn.com - JAKARTA - Juru Bicara Mabes Polri Kombes Rikwanto menilai, aksi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) yang direncanakan digelar 2 Desember, sudah tidak relevan lagi.
Sebab, MUI sendiri sudah legowo dengan langkah Polri dalam menetapkan Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.
Karenanya, menurut Rikwanto, tidak ada lagi alasan pendemo menggelar aksi dalam konteks penegakan hukum terhadap Ahok.
"Saya pikir nama itu sudah tidak relevan lagi. Waktu itu GNPF-MUI bawa-bawa nama MUI dengan dugaan penistaan agama. Dan kita sudah on the track. Nggak usah pakai itu lagi, sudah tidak relevan lagi," kata Rikwanto di depan Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/11).
Dia menilai, gerakan GNPF-MUI sudah tidak bermuatan ideologi awal, yaitu menuntut agar Ahok diadili.
Sebab, Bareskrim tengah mengusut kasus ini, untuk bahan persidangan.
"Kasihan MUI-nya, (bias muncul kesan, red) kok kerjanya hanya unjuk rasa. Kira-kira begitu. Jangan mendompleng, kalau memang mau unjuk rasa, nyatakan siapa kamu," jelas dia.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menilai, ada agenda lain di balik aksi GNPF-MUI pada 2 Desember.
JAKARTA - Juru Bicara Mabes Polri Kombes Rikwanto menilai, aksi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) yang direncanakan
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat