Jubir Ponpes AT Bicara Soal Kasus 26 Santri Dicabuli 2 Oknum Guru, Ini Penjelasannya
jpnn.com, INDRALAYA - Keluarga besar Pondok Pesantren AT angkat bicara terkait kasus tindak asusila yang dilakukan dua oknum pengajar terhadap 26 santri di ponpes tersebut.
Mereka mengaku kecewa, malu dan menyesalkan atas perbuatan asusila dua oknum tenaga pengajar di ponpes tersebut.
Betapa tidak, dua orang –keduanya sebagai wali asrama dan pengajar- seharus mendidik justru melakukan pelecehan seksual terhadap santrinya.
”Kami berterima kasih kepada Polda Sumsel yang sudah mengusut kejadian ini, Sehingga terungkap secara terang benderang. Tentu, kami sesalkan perilaku tidak senonoh dari mereka,” kata Jubir Ponpes AT Rizky Ardi, kepada awak media saat menyambangi ponpes di Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir, Jumat (1/10) sore.
Kendati, nama Ponpes tercemar oleh perilaku dua oknum pengajar tersebut, namun kegiatan belajar-mengajar di Ponpes yang merupakan Yayasan Kampoeng Tauhid Sriwijaya itu tetap berjalan seperti biasa.
“Kegiatan pembelajaran tetap berjalan seperti biasa,” tegas Rizky.
Dia juga menegaskan, pengurus Ponpes At Tauhid mendukung penegakan hukum oleh pihak kepolisian.
BACA JUGA: Briptu IMP Berkomplot dengan Debt Collector Menagih Utang, Pamer Pistol, Perintah Kapolda Tegas
Keluarga besar Pondok Pesantren AT angkat bicara terkait kasus tindak asusila yang dilakukan dua oknum pengajar terhadap 26 santri di ponpes tersebut.
- Pastikan Keselamatan Penumpang, Kapolres Banyuasin Lakukan Monitoring di Pelabuhan
- Hati-Hati, Akses Jalan Nasional Sekayu-Lubuk Linggau Longsor
- Pj Gubernur Sumsel Jamin keselamatan Umat Katolik Saat Misa Natal 2024
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat