Judi Gelper Marak, Gerah Disalahkan Warga, Polisi Sidik soal Perizinan

jpnn.com - BATAM - Menjamurnya perjudian gelanggang permainan elektronik (Gelper) di kota Batam membuat kepolisian setempat gerah. Sebab, warga selalu menyalahkan kepolisian yang dianggap tidak bisa menutup perjudian dengan mesin ketangkasan elektronik tersebut.

Bahkan polisi dituding masyarakat lemah karena diduga menerima upeti dari bisnis yang kini tersebar mulai dari kawasan bisnis seperti mal sampai pelosok kecamatan. 

Poltabes Barelang yang tidak nyaman dengan opini yang beredar ini, memutuskan untuk memanggil dan meminta keterangan sejumlah pejabat di Pemerintahan kota Batam. 

Termasuk Kepala Badan Penanaman Modal-Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP) kota Batam, Gustian Riau yang bertanggung jawab atas keluarnya perizinan bisnis gelper tersebut. 

"Hari ini beliau (Gutian Riau) akan di BAP (berita acara pemeriksaan). Surat panggilan resmi sudah disampaikan," kata kapolresta Barelang Kombes Pol Asep Safrudin di Mapolresta Barelang, Kamis (16/4).

Panggilan dan pemeriksaan ini, kata Asep, memang berhubungan dengan kewenangan pihak BPM-PTSP yang memberikan izin operasi gelper di kota Batam. Mendapatkan izin gelper di kota Batam sepertinya memang mudah dan terkesan di obral oleh pihak BPM-PTSP. Hal ini yang membuat perjudian ala permainan ketangkasan  elektronik ini menjamur.

Sejumlah lokasi gelper saat di razia mengaku selalu punya izin dari pemerintah (BPM PTSP, red). Padahal gelper belakangan ini terindikasi menjadi arena praktek perjudian yang dalam bentuk apapun dilarang di kota Batam. 

"Untuk itu, pemanggilan pihak BPM PTSP ini bertujuan untuk mempertanyakan hal itu. Umumnya akan kami tanyakan izin dan pengawasan izin gelper. Secara khusus akan kami BAP terkait penggerebekan gelper yang di Kepri Mall,” tutur Asep. (ray/eja/jpnn)