Judul Pleidoi Ferdy Sambo Berubah, Ada Setitik Harapan

Judul Pleidoi Ferdy Sambo Berubah, Ada Setitik Harapan
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo (kanan) dan istrinya Putri Candrawathi di PN Jaksel. Foto: Ricardo/JPNN

"Saya dituduh secara sadis melakukan penyiksaan terhadap Yosua sejak di Magelang, begitu juga tudingan soal bandar narkoba dan judi," kata Ferdy.

Dia juga mendapat tuduhan berselingkuh dan menikah siri. "Melakukan LGBT, memiliki bunker yang penuh dengan uang, sampai dengan penempatan uang ratusan triliun dalam rekening Yosua," tutur Ferdy Sambo.

Dia menyatakan semua tuduhan itu sengaja disebarkan untuk menggiring opini yang menyeramkan terhadap dirinya.

"Sehingga, hukuman paling berat seperti harus dijatuhkan tanpa perlu mendengar dan mempertimbangkan penjelasan dari saya," ujar Ferdy Sambo.

Dia mengaku kehilangan kemerdekaan dalam hidupnya semenjak berada di balik jeruji.

"Semua hakikat kebahagiaan dalam kehidupan manusia yang sebelumnya saya rasakan sungguh telah sirna berganti menjadi suram, sepi, dan gelap," kata Ferdy.

Bekas Dirtipidum Bareskrim Polri itu mengaku merenungi betapa rapuhnya kehidupannya sebagai manusia dalam ruang sempit di tahanan.

Dia tak pernah membayangkan kepedihan hidupnya seperti saat ini.

Ferdy Sambo merasa nyaris kehilangan hak sebagai seorang terdakwa, dituding bak seorang penjahat terbesar sepanjang sejarah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News