Jujur Saja, Pemerintahan Jokowi Lakukan Langkah Tepat soal Suplai Vaksin dari Tiongkok
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Dradjad H Wibowo menilai pemerintah melakukan langkah tepat dalam pengadaan vaksin buatan Sinovac untuk melawan Covid-19.
Menurut Dradjad, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil mengantisipasi nasionalisme vaksin yang terjadi di banyak negara.
"Kalau kita tidak mengamankan suplai dari China, kita enggak akan dapat vaksinnya," ujar Dradjad dalam diskusi daring dengan media baru-baru ini.
Mantan ketua Dewan Informasi Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) di Badan Intelejen Negara (BIN) itu menegaskan bahwa Indonesia tidak bisa berharap banyak pada jatah vaksin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebab, jatah vaksin dari WHO terbatas, sedangkan jumlah rakyat Indonesia yang harus divaksin mencapai 182 juta orang atau sekitar 70 persen dari populasi.
"Jujur saja, kalau kita dapat dari WHO, itu enggak akan ada artinya" katanya.
Dradjad mengungkapkan bahwa penilaiannya itu mengundang sorotan dari berbagai kalangan. Alasannya, mantan legislator Partai Amanat Nasional (PAN) itu dianggap membela Sinovac buatan Tiongkok.
Namun, Dradjad memiliki argumen soal itu. Dia menyebut situasi saat ini sudah darudat akibat Covid-19 yang menimbulkan pandemi global.
Peneliti senior INDEF Dradjad H Wibowo menilai pemerintahan Presiden Jokowi berhasil mengantisipasi nasionalisme vaksin yang terjadi di banyak negara.
- Pertemuan RK dengan Prabowo dan Jokowi Jadi Sinyal KIM Plus Tegak Lurus Dukung RIDO
- Golkar DKI: Dari Awal Pak Prabowo & Pak Jokowi Mendukung Ridwan Kamil
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Setelah Makan Bareng Prabowo, Ridwan Kamil Sowan ke Jokowi di Solo
- Luthfi-Yasin Dapat Wejangan Langsung dari Jokowi Jelang Debat Pilgub Jateng
- Jokowi Makin Terbuka Dukung Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng, Lihat!