Juknis Telat, Rehabilitasi Sekolah Molor
Minggu, 20 November 2011 – 22:25 WIB

Juknis Telat, Rehabilitasi Sekolah Molor
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI, Rully Chairul Azwar mengatakan, molornya pelaksanaan program rehabilitasi gedung sekolah yang rusak sudah diprediksikan sejak awal. Pasalnya, petunjuk teknis (Juknis) pelaksanaan program ini telat diterbitkan. Politisi dari Partai Golkar tersebut menilai, telatnya juknis juga disebabkan karena adanya perubahan protap kerja fisik. Termasuk kata dia, adanya perubahan pola anggaran, dimana pada tahun 2010 status pengalokasian anggaran masih bersifat blockgrant dari pusat ke sekolah jadi melalui tender di kabupaten atau kota.
Rully mengungkapkan, petunjuk pelaksanaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) baru turun akhir September. Padahal, DPR sudah meminta sejak Juli lalu. "Juknis telat sekali. Sudah pasti tidak terserap (anggaran)," ungkapnya ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Jakarta, Minggu (20/11).
Baca Juga:
Pelaksanaan rehabilitasi sekolah rusak ini, terang Rully, merupakan kegiatan yang membutuhkan dana atau anggaran yang besar sekali. Bahkan, ada daerah yang saat ini masih melaksanakan program-program Dana Alokasi Khusus (DAK) 2010. "Jadi sudah dapat dipastikan akan molor pelaksanaan rehabilitasi sekolahnya," imbuhnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI, Rully Chairul Azwar mengatakan, molornya pelaksanaan program rehabilitasi gedung sekolah yang rusak sudah
BERITA TERKAIT
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025