Julia Gillard Tetap Pimpin Australia
Rabu, 08 September 2010 – 05:25 WIB
Merasa diuntungkan, Gillard pun menyambut baik keputusan Windsor dan Oakeshott. "Buruh siap membangun pemerintahan yang stabil, efektif, dan aman selama tiga tahun ke depan," ujar perempuan pertama yang menjabat kepala pemerintahan Negeri Kanguru itu. Selama tiga tahun ke depan, dia kembali duduk di kursi PM yang direbutnya dari Rudd pada 24 Juni lalu.
Baca Juga:
Gillard berjanji mempertahankan stabilitas pemerintahannya, meski Buruh gagal mendominasi parlemen. Apalagi, untuk kali pertama selama 67 tahun terakhir, Buruh membentuk pemerintahan minoritas. "Saya tidak akan membiarkan seorang politikus pun menggoyahkan pemerintahan yang saya pimpin nanti. Apa pun alasan dan kondisinya," jelas tokoh berambut merah tersebut.
Sebagai bentuk apresiasi Gillard atas dukungan Windsor dan Oakeshott, Buruh menjanjikan investasi AUD 10 miliar atau setara dengan Rp 8,2 triliun ke wilayah dua politikus New South Wales itu. Investasi tersebut akan diwujudkan dalam bentuk sekolah dan rumah sakit. Konon, dia juga menawarkan jabatan menteri kepada Oakeshott yang hingga kemarin masih dipertimbangkan pria 40 tahun tersebut.
Sementara itu, Bob Katter, politikus independen ketiga yang merupakan bagian dari trio kingmakers, berpihak kepada Abbott. Politikus 66 tahun yang identik dengan topi koboi itu mendukung kebijakan oposisi yang menuntut penghapusan pajak profit pertambangan. Dia juga menjadikan perseteruan Gillard dan Rudd yang berujung pada pergantian pemimpin sebagai alasan mendukung oposisi. "Pemikiran saya dan Kevin (Rudd) sangat mirip. Saya berteman baik dengan dia," tandasnya. (hep/c7/dos)
SYDNEY - Perdana Menteri (PM) Australia Julia Gillard sukses mempertahankan jabatannya. Dalam waktu dekat, pemimpin 48 tahun itu juga membentuk pemerintahan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer