Julian Assange, Peka dan Solider sejak Kanak-kanak
Tumbuh dengan Gabungan Kepekaan dan Kecerdasan
Minggu, 12 Desember 2010 – 03:33 WIB
Brett ingat ketika anak tirinya itu jatuh dari pohon dan terlihat sangat kesakitan karena lengannya patah. "Tapi, dia tidak menangis, mengeluh, atau menunjukkan rasa iba agar dikasihani orang lain," katanya.
Baca Juga:
Brett dengan tegas menyatakan bahwa dirinya mendukung Assange yang kini ditahan di London, Inggris, dan menolak uang jaminan. Dia yakin putranya tidak melakukan apa yang dituduhkan otoritas Swedia.
Kini Assange menghadapi tuduhan serius terkait dengan laporan dua perempuan Swedia yang merasa dilecehkan secara seksual. Laporan itu membuat pria 39 tahun tersebut meringkuk di tahanan Inggris, tempat Assange bersembunyi selama ini."
Penahanan terhadap Assange hanya berselang beberapa hari setelah situs WikiLeaks kembali membocorkan ribuan kawat diplomatik rahasia milik Amerika Serikat. Sejumlah pemimpin dunia, khususnya sekutu Barat, menyerukan agar Assange ditangkap karena membocorkan dokumen sensitif. Sementara itu, pendukungnya menyebut Assange sebagai ikon kebebasan berbicara.
Pendiri situs WikiLeaks Julian Assange dikenal sebagai sosok cerdas, bahkan ketika dia masih bau kencur. Bret Assange, ayah tiri Julian, bersaksi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan