Julian Assange Semakin Didesak Untuk Tinggalkan Kedubes Ecuador di London
Presiden Ecuador Lenin Moreno telah meningkatkan desakan agar Julian Assange meninggalkan kedutaan negara tersebut di London, dengan mengatakan bahwa Inggis duah memberikan jaminan bahwa pendiri Wikileaks ini tidak akan diekstradisi untukn menghadapi kemungkinan hukuman mati di luar negeri.
Pernyataan Moreno dalam wawancara radio tersebut menunjukkan bahwa berbulan-bulan diplomasi senyap yang dilakukan oleh Inggris dan Ecuador untuk mengakhiri masalah yang dihadapi Assange sudah membuahkan hasil.
Assange menghadapi kemungkinan akan ditangkap oleh aparat keamanan Inggris karena adanya permintaan dari Amerika Serikat untuk mengekstradisi warga Australia tersebut untuk menghadapi tuntutan hukum.
"Jalan sudah terbuka bagi Assange untuk membuat keputusan meninggalkan (kedutaan)." kata Moreno merujuk kepada jaminan tertulis yang dikatakannya diterima dari Inggris.
Moreno tidak mengatakan apakah dia akan memaksa Assange keluar dari kedutaan, namun mengatakan tim hukum Assange sedang mempertimbangkan langkah berikutnya.
Assange sudah berada di dalam kedutaan Ecuador sejak tahun 2012, dimana dia mendapatkan suaka setelah menghadap tuduhan kejahatan seksual di Swedia, yang menurutnya merupakan alasan dibalik usaha mengekstradisinya ke Amerika Serikat.
Namun hubungannya dengan para pejabat kedutaan Ecuador memburuk sehingga Moreno beberapa bulan lalu menghentikan akses Assange menggunakan internet, karena menganggap Assange melanggar hak suakanya dengan berbicara soal politik.
Assange kemudian berbalik menuntut dan mengatakan haknya sebagai warga Ecuador dilanggar.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata