Juliana si Perawat Pasien Corona: Mau Kencing pun Susah
jpnn.com, BANGKA BELITUNG - Sejumlah tenaga medis yang merawat pasien virus corona COVID-19 di RSUD Marsidi Judono Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berbagi kisah saat menjalankan tugas.
Mereka terkadang merasakan haus. Namun tidak bisa minum karena sedang berada dalam ruangan isolasi dan menggunakan baju alat pelindung diri yang lengkap.
"Ya, memang benar itu kami tidak makan dan tidak minum selama empat jam bahkan mau kencing pun susah," kata salah seorang perawat pasien positif COVID-19 RSUD Marsidi Judono Belitung, Juliana, di Tanjung Pandan, Kamis (2/4).
Menurut dia, guna mengantisipasi rasa haus dan lapar biasanya akan makan dan minum terlebih dahulu sebelum jadwal bertugas merawat pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut.
"Saya makan dan minum biasanya sebelum jadwal tugas karena nanti empat jam di ruangan itu ltidak boleh keluar sampai pergantian jadwal teman lain karena APD nya ini digunakan untuk sekali pakai," ujarnya.
Sedangkan waktu kerja merawat pasien COVID-19 adalah empat jam dan akan dilakukan secara bergantian dengan rekan sesama perawat lainnya.
Ia menambahkan, selain menahan lapar dan haus, tantangan lainnya ketika merawat pasien COVID-19 adalah menggunakan baju APD yang cukup berat dan berlapis sehingga harus penuh ketelitian dan kehati-hatian ketika menggunakannya.
"Karena menggunakan baju APD harus berhati-hati benar karena memakainya saja berat dan panas dan biasanya kalau kita pakai baju biasa kan lebih enak memakainya," katanya.
Tenaga medis termasuk perawat yang mengurusi pasien corona COVID-19 menghadapi banyak tantangan, termasuk melawan kecemasan.
- Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025: Mengintip Peran Vital Tenaga Medis
- Soal Pelarangan Hijab di RS Medistra, Pengamat Kebijakan Publik Singgung Opsi Gugatan Hukum
- Soal Jilbab, Dirut RS Medistra Beri Klarifikasi Agar Tidak Menimbulkan Salah Persepsi
- IHC Kerahkan Tim Medis Terbaik untuk Dukung Kelancaran World Water Forum di Bali
- 77 Persen Tenaga Medis di Indonesia Perempuan, Sayang Perannya Masih di Bawah Pria
- Menaker Apresiasi Badan Ketenagakerjaan Federasi Jerman yang Berminat Terima Perawat Indonesia