Juliana si Perawat Pasien Corona: Mau Kencing pun Susah

Ia sempat cemas ketika harus merawat dan berhadapan dengan pasien COVID-19. Namun rasa itu mampu dikalahkan karena ini adalah bagian dari tugas dan tanggung jawab.
"Rasa cemas ada karena kami punya keluarga di rumah. Tetapi ini namanya tugas dan kami sudah disumpah siap ditempatkan di mana saja jadi kami terima," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Instalasi Rawat Inap RSUD Marisidi Judono Belitung, Ety Hastuti mengatakan para tenaga medis memiliki risiko paling tinggi terpapar COVID-19 karena mereka berada di garda terdepan dan berhadapan langsung dengan pasien.
"Yang pertama, sebelum kontak dengan pasien, kawan-kawan perawat harus sehat dulu kemudian mereka mengikuti anjuran sesuai prosedur yang telah ditetapkan misalnya dalam pemakaian APD," katanya.
Kemudian, para tenaga medis juga diharapkan menggunakan APD harus sesuai aturan dan urutan karena jika ada yang salah urutannya maka akan menimbulkan infeksi silang.
"Yang terpenting bagi kawan-kawan perawat ini adalah dukungan, jangan dikucilkan karena banyak stigma tenaga medis dijauhi, dikucilkan, bahkan dirundung," ujarnya. (antara/jpnn)
Tenaga medis termasuk perawat yang mengurusi pasien corona COVID-19 menghadapi banyak tantangan, termasuk melawan kecemasan.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Bethsaida Caregivers Awards 2025 Ajang Penghargaan Bagi Dokter dan Perawat
- Uhamka Siapkan Tenaga Medis Profesional untuk Kebutuhan Nakes di Arab Saudi
- Mengenal Jurusan Keperawatan, Ini Prospek Karier dan Peluangnya di Masa Depan
- 50 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Dekat RS Kamal Adwan
- Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025: Mengintip Peran Vital Tenaga Medis