Julius Caesar, Reformasi Kalender & Sejarah Tahun Baru
jpnn.com - JANUARI semula disebut januarius. Asal katanya Janus, dewa berwajah dua yang kabarnya mampu memahami masa lalu dan melihat masa depan. Makanya Januari diletakkan di titik pergantian tahun. Menjadi bulan pertama, menggantikan Maret.
Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network
Julius Caesar memanggil Sosigenes, seorang ahli astronomi untuk merancang kalender baru.
Untuk memenuhi permintaan Caesar, "Sosigenes merujuk tiga risalah astronomi," tulis Pliny dalam Natural History.
Sayang, sejarawan terkemuka pada awal Masehi itu tidak memperinci tiga risalah tersebut.
Penulis awal Masehi lainnya, Ambrosius Aurelius Theodosius Macrobius dalam buku Saturnalia menambahkan, untuk merancang kalender baru, Julius Caesar dibantu juga oleh M. Flavius, ahli Taurat dari Alexandria, Mesir.
Alhasil, kalender yang sebelumnya hanya 10 bulan, dengan urutan; Mart, Aprilis, Meius, Junius, Quintilis, Sestilis, Septembre, Oktobre, Novembre, Decembre menjadi 12 bulan.
Julius Caesar menambah dua bulan lagi. Januarius dan Februarius yang ditempatkan menjadi bulan pertama dan kedua.
JANUARI semula disebut januarius. Asal katanya Janus, dewa berwajah dua yang kabarnya mampu memahami masa lalu dan melihat masa depan. Makanya Januari
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau
- Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi
- Pemda Batang Sambut Baik Gagasan PMB Tentang Penulisan Sejarah
- Presiden Jokowi Apresiasi Blok Rokan, Ini Paling Terbesar dan Produktif dalam Sejarah