Jully Tjindrawan, Ibu Tiga Anak Pendiri Rumah Robot Pertama di Asia Tenggara
Awalnya Tak Paham Robot, Ide Muncul dari Salah Pesan Barang
Rabu, 26 Januari 2011 – 08:31 WIB
Semua berawal pada 2005. Saat itu, Jully yang tengah mengembangkan usaha kursus bahasa Inggris bernama Ultimate Explorer merasa gelisah. Dia merasa pengembangan science di Indonesia sangat minim. Muncul keinginan dalam diri Jully agar anak-anak juga bisa berkenalan dengan dunia science, terutama yang bersifat eksperimen praktis.
Karena itu, awal 2005, dia mengorder sejumlah item barang dari Jerman yang dikira model konstruksi biasa untuk dirakit. "Ternyata, saya salah pesan. Yang datang satu kontainer barang-barang robotika," ungkapnya. Bentuknya sepintas mirip lego. Tapi, lebih rumit dengan jaringan elektronik di dalamnya, lengkap dengan keping-keping VCD sebagai program installer. Ternyata, itu adalah instrumen kerangka robot yang paling mendasar.
"Belakangan saya tahu, istilahnya figure atau model konstruksi mekanik. Sangat banyak barang yang saya pesan itu sampai saya ditunjuk menjadi distributor," ujarnya lantas tersenyum.
Merasa buta dengan dunia robotika, Jully sempat enggan untuk meneruskan. Latar belakang pendidikan Jully memang sama sekali tidak bersentuhan dengan dunia robotika. Dia meraih gelar S-1 finance dari Fresno State, AS, dan S-2 finance marketing dari National University, San Diego, AS. Tapi, salah seorang stafnya menyarankan agar Jully jalan terus. Apalagi, peminat robot di tanah air sebenarnya lumayan banyak. "Dari situ, saya mulai mempelajari apa robot itu. Ternyata sudah mendunia banget," tuturnya.
Sebagai pengusaha tekstil, Jully Tjindrawan boleh dibilang sudah sukses. Tapi, dia belum puas. Dia pun mendirikan World Robotic Explorer (WRE) yang
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara