Jully Tjindrawan, Ibu Tiga Anak Pendiri Rumah Robot Pertama di Asia Tenggara

Awalnya Tak Paham Robot, Ide Muncul dari Salah Pesan Barang

Jully Tjindrawan, Ibu Tiga Anak Pendiri Rumah Robot Pertama di Asia Tenggara
Jully Tjindrawan bersama koleksi robotnya di World Robotic Explorer, Thamrin City, Jakarta. FOTO : PRIYO HANDOKO/JAWA POS
Jully prihatin atas minimnya apresiasi terhadap perkembangan dunia robotika di Indonesia. Padahal, kontes robot diselenggarakan Depdiknas (sekarang Kemendiknas) sejak 1990. Bahkan, pada 2001, salah satu wakil Indonesia, yakni tim B-Cak dari ITS, berhasil menjadi juara pertama dalam Asia Pasific Broadcasting (ABU) Robocon di Tokyo, Jepang. Jully berharap WRE tumbuh sebagai tempat penelitian, pengembangan, pembelajaran, serta pusat pameran robot.

Untuk saat ini, dia mematok Rp 150 ribu bagi setiap pengunjung yang ingin masuk ke rumah robot miliknya. Dalam kunjungan sehari itu, para pengunjung akan disuguhi atraksi sejumlah robot dan belajar mengenali prinsip dasar cara kerja robot.

Sejak bulan lalu, rumah robot juga memberlakukan sistem membership. Dalam waktu singkat, sudah lebih dari 20 anak mendaftar. Dengan menjadi membership, setiap anak bebas datang ke rumah robot setiap hari. Mau tahu tarifnya" Biaya keanggotaan selama tiga bulan dipatok Rp 2 juta, enam bulan (Rp 2,5 juta), dan setahun (Rp 5 juta). "Saya senang melihat anak-anak itu. Kadang habis pulang sekolah datang ke sini dan ikut pelatihan," kata Jully.

Di rumah robot juga tersedia movie theater lengkap dengan sebuah layar lebar serta puluhan kursi. Pengunjung bisa menonton film animasi berlatar belakang robot. Di sana, Jully membuka kesempatan seluas-luasnya bagi karya-karya anak bangsa.

Sebagai pengusaha tekstil, Jully Tjindrawan boleh dibilang sudah sukses. Tapi, dia belum puas. Dia pun mendirikan World Robotic Explorer (WRE) yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News