Jumah Penderita HIV/AIDS Meningkat Pesat
Total 14.928 Penderita, Penularan lewat Suntik dan PSK
Senin, 01 Desember 2008 – 02:38 WIB
![Jumah Penderita HIV/AIDS Meningkat Pesat](https://cloud.jpnn.com/photo/uploads/berita/dir01122008/img01122008106441.jpg)
Sejumlah LSM Peduli HIV AIDS dari Griya Asa menyiapkan bunga kertas yang berisi himbuan untuk selalu waspada penularan HIV AIDS dan selalu memerangi penyakitnya dan bukan penderitanya dalam rangka memperingati Hari Aids Sedunia setiap 1 Desember. Berdasar laporan Ditjen Pengendalian Penyakit dan Pengendalian Lingkungan Departemen Kesehatan (PP & PL Depkes), selama sepuluh tahun terakhir, jumlah penderita AIDS terus meningkat. Hingga September 2008, totalnya sudah 14.928 penderita. Foto : Dite Surendra/JPNN
Ironisnya, lanjut dia, proporsi kumulatif kasus HIV/AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok usia produktif. Antara lain, usia 20-29 tahun (53,46 persen), disusul kelompok umur 30-39 tahun (27,9 persen), dan kelompok umur 40-49 tahun (7,69 persen).
Baca Juga:
Berdasar hasil survei terpadu HIV dan perilaku tahun 2007, prevalensi di kalangan populasi kunci yang berisiko tertular telah mencapai 9,5 persen di kalangan pekerja seks komersial (PSK). Lainnya, 5,2 persen di kalangan homoseksual dan 52,4 persen pada pengguna narkoba suntik. Dengan situasi seperti itu, kasus HIV/AIDS di tanah air akan terus meningkat hingga tahun 2020, dengan rata-rata per tambahan 5 persen penderita baru per tahun. ''Kalau saya boleh katakan sekarang kondisi Indonesia sudah akut dan KPAN bisa dibilang gagal. Tapi, kami belum menyerah.'' terang Nafsiah.
Aktivis perempuan itu mengeluhkan sulitnya menjalin kerja sama dan membangkitkan kesadaran di kalangan masyarakat Indonesia. Dia mengungkapkan, salah satu kendala utama dalam penanganan HIV/AIDS di tanah air adalah resistansi masyarakat terhadap upaya pencegahan dan perawatan korban terinveksi HIV/AIDS. Terutama menyangkut sosialisasi kondom, terapi metadon, dan beberapa program lain yang dinilai bertentangan dengan nilai kultur ketimuran. ''Problem lain yang juga sulit diatasi adalah kendala kontinuitas penggunaan kondom pada PSK,'' terang dia.
Berdasar data KPA, jumlah PSK yang menggunakan kondom selama tiga bulan pada 2004 sama dengan pada 2008, yakni pada kisaran 36 persen. Artinya, kesadaran untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual pada kalangan profesi berisiko tinggi tersebut masih rendah. ''Namun, penggunaan kondom pada kaum laki-laki berisiko, seperti pelaut, pengemudi truk, sopir taksi dan ojek, serta pekerja pelabuhan meningkat. Jumlah klinik yang melayani terapi metadon pun bertambah,'' tegas dia.
JAKARTA - Rapor pemerintah Indonesia dalam menanggulangi problem persebaran HIV/AIDS termasuk merah. Sepuluh tahun terakhir, datanya terus meningkat
BERITA TERKAIT
- Cegah Penyelundupan Pasal, Publik Perlu Mengawal Revisi KUHAP untuk Reformasi Polri
- Isu Migrasi BPA dalam Air Galon Terbantahkan, Ini Hasil Penelitian 3 Kampus Ternama
- Presiden Prabowo Sebaiknya Minta Penjelasan Jaksa Agung Soal Penggeledahan Ditjen Migas
- Hasil Survei Terbaru Ungkap Sejumlah Alasan Polri Perlu Reformasi dan Reposisi
- KAI Catat 16.653 Tiket Mudik Lebaran 2025 Sudah Terjual
- PBH Peradi: Pengungsi Masuk Kategori Pihak yang Berhak Terima Bantuan Hukum Gratis