Jumain Appe: Saya Dikabari, Pak Habibie Melemah Jam 3 Sore
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti) Jumain Appe mengungkapkan kesedihannya atas kabar duka Presiden ke-3 RI BJ Habibie meninggal dunia.
Habibie meninggal sekitar pukul 18.10 menit di RSPAD Gatot Subroto, Rabu (11/9).
Menurut Jumain, dia mendapat telepon dari sekretaris Habibie yang mengabarkan kalau kondisi bapak teknologi tersebut melemah.
Begitu dapat informasi tersebut, Jumain bersama kawan-kawannya yang eks anak buah Habibie semasa menjadi menristek, langsung bertolak ke rumah sakit.
"Sampai di rumah sakit, kami sudah tidak dibolehkan masuk. Namun, saat dapat kabar bapak kondisinya melemah, sudah ada perasaan enggak enak. Dan, ternyata benar bapak sudah pergi," terang Jumain.
Bagi Jumain, Habibie adalah tokoh bangsa yang belum ada tandingannya. Visi misi besarnya adalah Indonesia makmur karena teknologi. Dedikasinya ditunjukkan lewat karyanya menciptakan pesawat.
"Teknologi Indonesia bisa maju karena sumbangan pikiran Pak Habibie. Dunia riset dan teknologi kini kehilangan bapaknya," tandasnya. (esy/jpnn)
BJ Habibie meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto sejak awal September 2019 lalu.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Sekolah dan Ponpes ini Dulu Dirintis Mendiang BJ Habibie
- Adrie Subono Pernah Dibui, Dilepas karena Peran BJ Habibie
- Xanana Gusmao Ajak Mahasiswa Timor Leste Beri Penghormatan pada Habibie
- Belasungkawa Xanana untuk Kepergian Habibie Sang Sahabat Sejati
- Apa yang Dilakukan BJ Habibie 9 Tahun Lalu, Kini Diulang Oleh Keluarganya
- Presiden Jerman: Kami Berutang Banyak kepada BJ Habibie