Jumat Agung, Larantuka Berkabung
Sabtu, 30 Maret 2013 – 05:50 WIB
Siang itu, yang keluar dari Kapela Tuan Ma, tempat arca tersebut bersemayam, adalah replika yang baru berumur dua tahun. Sebagaimana perarakan Tuan Menino, syair-syair ratapan pun berkumandang.
Dari Kapela Tuan Ma, patung yang juga disebut Maria Dolorosa (Bunda Maria Berdukacita) itu berhenti di Kapela Tuan Ma. Ia menjemput putra-Nya, yang disimbolkan sebagai Tuan Ana, peti berisi perlambang sengsara dan wafatnya Yesus.
Diiringi ribuan umat, dua simbol tradisi umat Larantuka itu, Tuan Ana di depan dan Tuan Ma di belakangnya, berjalan beriringan menuju Katedral Reinha Rosari. Di katedral, Tuan Ma dan Tuan Ana ditakhtakan. Tepat pukul 15.00, umat Katolik Larantuka mengikuti ibadat Jumat Agung sesuai dengan tata liturgi (ibadah) Gereja Katolik.
Memang, nuansa tradisi perayaan Semana Santa di Larantuka begitu kental. Karena itu, tradisi tersebut menjelma menjadi sebuah sisi peribadatan lain yang melengkapi tata ibadah agama Katolik pada pekan suci. Sesuai dengan ajaran gereja, pada pekan suci (sepekan sebelum hari Paskah besok, 31/1), umat wajib mengikuti misa Minggu Palma (24/3), Kamis Putih (26/2), ibadat Jumat Agung (kemarin), Malam Paskah (hari ini), dan Minggu Paskah besok.
LARANTUKA - Peringatan Jumat Agung atau Wafatnya Isa Almasih kemarin (29/3) membuat Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berubah menjadi
BERITA TERKAIT
- KPU-Bawaslu Beri Penghargaan kepada Irjen Iqbal yang Sukses Jaga Keamanan Pilkada Riau
- Sepekan Ada 2 Kasus Bunuh Diri di Aceh, Kedua Korban Tergantung di Pohon
- Gunung Semeru Erupsi Lagi Sabtu Pagi, Tinggi Kolom Letusan 600 Meter di Atas Puncak
- Gadis Asal Tasikmalaya yang Hilang Ditemukan di Brebes, Begini Ceritanya
- Bea Cukai Malang Menggagalkan Pengiriman 414.920 Batang Rokok Ilegal
- Puskesmas Jomin Terima Ambulans Modern dari Peruri