Jumat Berdarah di Belawan

8 WN Myanmar Tewas

Jumat Berdarah di Belawan
Jumat Berdarah di Belawan
Ham mendapat ancaman hingga dicabuli. Keesokan harinya Ham mengadu pada tokoh Muslim Rohingya yang berinisial A. Mendengar hal itu, A mencoba meredam amarah kelompok etnis Rohingya agar tidak sampai terjadi keributan. Guna mengantisipasi bentrokan fisik, AW lalu dilaporkan kepada petugas di rumah tahanan tersebut.

Menerima pengaduan itu, petugas keamanan Rudenim berupaya menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan dengan memanggil kedua belah pihak. Usai dilakukan pertemuan, kedua belah pihak lantas kembali ke kamar tahanan masing-masing.

Beberapa orang etnis Rohingya yang kurang puas atas keputusan itu pun kesal, lalu pada Kamis (4/4) malam sekira pukul 22.30 WIB mereka melakukan pertemuan di kamar A.

Pertemuam itu diketahui AW. Maka, jelang dini hari itu, suasana di Rudenim memanas. AW terlibat cekok mulut dengan A. Pertengkaran itu berhasil dilerai. Namun, AW tak puas. Dia kembali lagi dan mendatangi A dengan pisau di tangan. Dia tikam A. Tangan kanan A pun terluka.

MEDAN-Jumat dini hari berdarah. Suasana di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jalan Selebes Medan Belawan mencekam. Ada suara teriakan. Ada suara pukulan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News