Jumat Berdarah di Belawan

8 WN Myanmar Tewas

Jumat Berdarah di Belawan
Jumat Berdarah di Belawan
Sementara itu, aparat kepolisian yang menangani kasus bentrok antarkelompok imigran asal Myanmartampak kewalahan dalam memeriksa 21 orang Rohingya yang diamankan. Perbedaan bahasa menjadi penghalang. Semua orang Rohingya tidak bisa berbahasa Indonesia dan Inggris.

"Dari 21 saksi yang telah diperiksa 18 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan tiga saksi yang tidak terbukti akan dipulangkan," terang Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro saat melakukan peninjauan Rudenim Belawan.

Wisjnu mengatakan, untuk kedelapan WN asal Myanmar yang tewas telah dievakuasi ke RS dr Pirngadi. Pihaknya pun sudah berkoordinasi pada pihak Kedubes Myanmar, dan diizin untuk melakukan proses otopsi.

"Jenazah korban sudah diotopsi dan itu telah mendapat izin dari Dubes Myanmar, sedangkan soal jenazah apakah akan dikembali ke negara asal atau dikebumikan di sini, itu nanti pihak imigrasi akan memprosesnya," ucapnya. (rul/gus)

MEDAN-Jumat dini hari berdarah. Suasana di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jalan Selebes Medan Belawan mencekam. Ada suara teriakan. Ada suara pukulan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News