Jumat Keramat di Sarang Cabe-Cabean (2)

Jumat Keramat di Sarang Cabe-Cabean (2)
ilustrasi

jpnn.com - MAMI Ismi (bukan nama sebenarnya), tinggal di apartemen yang diceritakan di bagian pertama tulisan ini, mengontrak dua kamar tipe 2 Bedroom. Satu di lantai 6 untuk dijadikan tempat tinggal sekaligus ngumpul bersama belasan anak asuhnya, satu lagi di lantai 15 yang dijadikan tempat ‘eksekusi’ para tamu-tamunya.

Di lantai 6, cabe-cabean binaan mami Ismi tidak tinggal menetap. Mereka bisa berkumpul di kamar lantai 6 itu setelah pulang sekolah.

"Biasanya kumpul kalau sudah pulang sekolah dan pulangnya bada Magrib. Kecuali kalau ada ‘tamu’, paling malam mereka pulang jam 21.00 wib," jelas mami Ismi saat berbincang dengan RMOLJakarta (Rakyat Merdeka Online-Grup JPNN), di apartemennya, Kamis (5/2) malam.

Saat datang ke apartemen, RMOLJakarta melihat cabe-cabean tersebut masih mengenakan seragam sekolah. Maklum, sebagian besar anak asuh mami Ismi itu adalah pelajar SMA dan SMP. 

"Yang seumuran SMA tapi putus sekolah kalau ngga salah ada empat, lainnya masih sekolah," ujar mami Ismi lagi.

Agar tak diketahui orang tuanya, mami Ismi melarang mereka untuk membawa baju ganti dari rumah. "Jadi baju-baju rumahan sudah kita siapkan disini," bebernya.

Rata-rata, cabe-cabean binaan mami Ismi tinggal tak jauh dari apartemen G. "Kebanyakan dari Ciledug dan sekitaran Pesanggrahan aja," lanjutnya.

Untuk menjaring konsumennya, mami Ismi mengaku sudah mempunyai jaringan sendiri. Maklum, sebelum menjadi mami, dia adalah mantan perempuan malam yang beraksi di sekitaran kawasan Kemang dan Blok M Jakarta Selatan.

MAMI Ismi (bukan nama sebenarnya), tinggal di apartemen yang diceritakan di bagian pertama tulisan ini, mengontrak dua kamar tipe 2 Bedroom. Satu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News