Jumat Malam, Koalisi Indonesia Adil dan Makmur Resmi Bubar
jpnn.com, JAKARTA - Koalisi Indonesia Adil dan Makmur resmi berakhir, Jumat (28/6). Lima partai politik yang tergabung dalam koalisi sepakat untuk berpisah setelah sembilan bulan bersama untuk mengusung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Kesepakatan itu terjadi setelah petinggi lima partai koalisi menjalin pertemuan dengan Prabowo di kediaman eks Danjen Kopassus itu, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat.
Beberapa petinggi partai yang terpantau hadir di pertemuan dengan Prabowo yakni Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Presiden PKS Sohibul Iman, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan, Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, dan Sekjen PAN Eddy Soeparno.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyebutkan, Prabowo awalnya mengawali pertemuan dengan mengucapkan terima kasih kepada partai pendukung.
BACA JUGA: Sohibul Iman Beber Hasil Pertemuan di Rumah Prabowo
Setelah itu, kata Muzani, Prabowo menyebut Koalisi Indonesia Adil dan Makmur akhirnya selesai. Sebab, koalisi ini hanya berkaitan dengan kontestasi Pilpres 2019.
"Oleh karena itu, sejak hari ini beliau menyampaikan terima kasih, dan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur selesai. Begitu juga dengan Badan Pemenangan Nasional, selesai," ucap Muzani di Media Center Prabowo - Sandiaga, Jumat.
Muzani mengatakan, upaya Koalisi Indonesia Adil dan Makmur sudah maksimal di Pilpres 2019. Upaya terakhir juga sudah dilakukan dengan mengajukan permohonan sengketa Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi.
Secara resmi Prabowo Subianto menyatakan koalisi Indonesia Adil dan Makmur bubar, selanjutnya terserah masing – masing partai politik menentukan sikap politiknya.
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim