Jumatan di Singapura, Mendaftar Melalui Internet, Diawasi Ketat Sama Polisi

Pendaftaran melalui internet berfungsi untuk mempermudah melakukan pelacakan tiap jemaah.
"Itu ada tracking. Setiap orang, kemudian melakukan pendaftaran online, ada namanya shift entry, jadi pakai kode QR, memasukkan nomor telepon, nama dan juga nomor IC," ucap Didik.
"Jika terjadi sesuatu, bisa di-track di masjid itu ada berapa orang, siapa saja? Kemudian, pada kloter ke berapa kalau melakukan salat Jumat," imbuhnya.
Selain itu pengawasan protokol kesehatan sangat ketat karena diawasi langsung oleh polisi dan bagi yang tidak menaati protokol kesehatan akan didenda.
"Polisi berhak memberikan denda bagi yang tidak pakai masker sebesar 250 dolar. Kalau jaraknya kurang dari satu meter, diingatkan, tetapi kalau kedua kali, langsung 250 dolar juga," pungkas Didik. (mad/bnpb/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Jumatan di Singapura kembali digelar mulai pertengahan Juni, setelah sempat ditiadakan sejak Maret.
Redaktur & Reporter : Adek
- Gemerlap Danantara
- Hotman Paris Disebut Langsung Bertolak ke Singapura Seusai Sidang Melawan Razman
- SIF Perkuat Kemampuan Pendidik & Terapis Indonesia untuk Anak-Anak Berkebutuhan Khusus
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Pebulu Tangkis Pelapis Pelatnas Unjuk Gigi di Singapura
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri