Jumhur Tak Ingin Buruh Terjebak Pada Pilihan Pemimpin Nasionalis atau Muslim
jpnn.com - Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat tak ingin kaum buruh terjebak pada pilihan memilih pemimpin nasional atau muslim di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Karena itu KSPSI tidak akan buru-buru memutuskan mendukung kandidat presiden tertentu.
KSPSI baru menentukan sikap setelah melakukan verifikasi ketat terhadap para kandidat yang nantinya akan bertarung.
"Untuk KSPSI yang saya pimpin sudah diputuskan dalam Rakernas Februari lalu, bahwa dukungan kepada capres akan diputuskan melalui rakernas diperluas yang akan dihadiri sekitar 600 utusan pemilik suara dari seluruh Indonesia."
"Karena itu penentuan capres bukan wewenang ketua umum atau pimpinan DPP, tetapi wewenang seluruh pemilik suara."
"Dalam hal ini saya tidak mau mendahului aspirasi anggota yang diwakili oleh 16 federasi, 34 provinsi dan sekitar 400 kabupaten/kota," ujar Jumhur dalam keterangannya, Selasa (25/4).
Meski demikian, Jumhur merasakan ada kerinduan mayoritas anggota KSPSI yang cukup kuat.
Mayoritas buruh ingin kandidat yang ada nantinya dapat mendobrak kebekuan dan kebuntuan regulasi yang dilahirkan rezim saat ini, khususnya terkait kaum buruh.
Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat tak ingin kaum buruh terjebak pada pilihan memilih pemimpin nasional atau muslim pada Pilpres 2024.
- Ribuan Buruh Surabaya Bersemangat Memenangkan Khofifah-Emil
- KSPSI Siap Memenangkan Pramono Yang Perjuangkan UMP Terbaik
- Ribuan Buruh Bongkar Muat Siap Antarkan Pramono-Rano Menang Satu Putaran
- Mengenal Skema Bipartit pada Penerapan UMP versi Apindo
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- Pemimpin Paling Berpihak ke Industri SKT, Khofifah Tuai Dukungan Ribuan Buruh Ngawi