Jumlah Anak dan Wanita yang Bunuh Diri Meningkat di Jepang, Ini Penyebabnya
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga bulan ini telah memberlakukan keadaan darurat Covid-19 bagi Tokyo dan tiga prefektur sekitarnya dalam upaya membendung lonjakan kasus infeksi.
Sejak itu, status keadaan darurat telah diperluas untuk mencakup tujuh prefektur lainnya, termasuk Osaka dan Kyoto.
Menteri Reformasi Taro Kono pekan lalu mengatakan, meskipun pemerintah akan mempertimbangkan untuk memperpanjang keadaan darurat, hal itu tidak akan mematikan ekonomi nasional.
"Orang-orang khawatir dengan Covid-19. Tapi banyak orang juga bunuh diri karena kehilangan pekerjaan, kehilangan penghasilan, dan tidak bisa melihat harapan. Pemerintah perlu mencapai keseimbangan antara mengelola Covid-19 dan mengelola ekonomi," tuturnya. (ngopibareng/jpnn)
Suervei mengungkapkan banyak kalangan perempuan dan anak-anak bunuh diri di Jepang.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Mahasiswa ITB Diduga Bunuh Diri, Lompat dari Lantai 27 Apartemen
- Sedih Kehilangan Anak, Tamara Tyasmara Nyaris Loncat dari Lantai Dua
- Prediksi Ranking FIFA Timnas Indonesia Setelah Dihajar Jepang
- Jepang Memberi Timnas Indonesia Pelajaran Bermain Sepak Bola
- Timnas Indonesia vs Jepang: Samurai Biru Melukai Garuda