Jumlah Bayi Lahir Prematur Di Tasmania Meningkat

Perokok yang sedang hamil menjadi sorotan utama terkait meningkatnya kasus kelahiran premature yang "mengkhawatirkan" di Tasmania. Demikian dikatakan para ahli yang sedang berusaha menekan masalah ini di negara bagian tersebut.
Data Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Australia menunjukkan jumlah kelahiran pra-kelahiran di Tasmania telah meningkat dengan stabil sejak 2005, dan pada 2016 jumlahnya menjadi yang tertinggi di negara bagian itu.
Di Tasmania, tercatat ada 669 atau setara 11,3 persen bayi, lahir sebelum waktunya dibandingkan dengan angka rata-rata nasional yang mencapai 8,5 persen.
Kelahiran prematur (sebelum 37 minggu) adalah penyebab utama kematian dan kecacatan pada anak-anak hingga usia lima tahun di negara maju, termasuk Australia.
Lindsay Edwards dari Aliansi Pencegahan Kelahiran Prematur Australia (APBPA) mengatakan sejumlah faktor gaya hidup mendorong masalah ini.
"Di sini di Tasmania kami memiliki populasi yang masih memiliki tingkat merokok yang tinggi dan juga obesitas pada kehamilan," kata Dr Edwards
"Satu dari tiga ibu muda di negara bagian ini berusia di bawah 20 tahun dan mereka terus merokok selama kehamilannya.
"Kami tahu kelahiran prematur membawa risiko pada bayi pada periode neonatal tetapi juga memiliki efek jangka panjang.
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan
- Dunia Hari Ini: Angin Kencang Mulai Menghantam Pesisir Timur Australia
- Warga Indonesia Dilaporkan Hilang di Tasmania Setelah Putus Kontak dengan Keluarga
- Hal yang Perlu Disiapkan untuk Hadapi Cuaca Buruk, Seperti Siklon Alfred
- Dunia Hari Ini: Bom Bunuh Diri di Pakistan Menewaskan 18 Orang