Jumlah Diklat Sepak Bola Usia Dini di Indonesia Belum Mencapai Target
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga menyebut jumlah diklat sepak bola usia dini, belum mencapai target.
Belum sesuai sebagaimana diamanatkan Inpres Nomor 3/2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional.
Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta menyebut hingga saat ini hanya ada tujuh diklat yang langsung di bawah wewenang pemerintah dan itu belum bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Padahal idealnya diklat Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) sepak bola harus merata di 34 provinsi di Indonesia.
"Diklat menurut amanat Inpres harus ditambah jumlahnya. Ini yang kita belum kita lakukan karena Cost-nya tinggi, harusnya di 34 provinsi ini ada diklat. Semua daerah punya potensi," kata Raden Isnanta dalam webinar, Selasa.
Dari diklat yang ada pun belum mencakup pembinaan berjenjang.
Mereka mengawali pembinaan mulai dari anak usia SMA atau 16-18 tahun.
Padahal, proses pembinaan yang terukur harus dimulai sejak anak masuk usia 13 tahun.
Jumlah pendidikan dan pelatihan sepak bola usia dini di Indonesia ternyata belum mencapai target.
- Gagas Program Jumandi, Kemenpora Gandeng Komdigi untuk Perkuat Kampanye Antijudol
- Kemenpora Raih Peringkat Pertama Monev KIP, Dinobatkan Badan Publik Terbaik Nasional Arkaya Wiwarta Prajanugrah 2024
- Kemenpora Apresiasi Program Kawani Academy Gelar Pelatihan Public Speaking untuk Pemuda
- Kemenpora Gaungkan Perang Melawan Judi Online di Penutupan Pesta Prestasi 2024
- UFC Fight Night Siap Digelar di Indonesia Arena Tahun Depan, Catat Waktunya!
- Menpora Ajak Semua Pihak Gelar Lebih Banyak Acara Kepemudaan & Olahraga Agar Pemuda Tak Main Judol