Jumlah Golput Diprediksi Terus Meningkat
Jumat, 01 Maret 2013 – 19:53 WIB
JAKARTA - Pemilu 2014 diprediksi akan diwarnai rendahnya tingkat pemilih. Jika 50 persen orang yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak menggunakan haknya itu akan berbahaya bagi keberlangsungan pemerintahan ke depan.
"Kalau itu terjadi, sangat riskan terhadap adanya pembangkangan masyarakat. Baik kepada legislatif, yudikatif, eksekutif maupun terhadap produk undang-undang yang mereka lahirkan," ujar Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Yus Fitriadi, di Jakarta, Jumat (1/3).
Baca Juga:
Menurut Yus, indikasi penurunan diantaranya terlihat pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat yang digelar 24 Februari lalu. Dimana angka golput mencapai 40 persen. Sementara pasangan calon gubernur yang menang, hanya mengantongi 27 persen suara.
"Saya terus terang ngeri melihat hal ini. Karena jumlah masyarakat yang tidak memilih nyaris 50 persen. Ini menunjukan ke arah itu. Kenyataan ini cukup riskan dan sangat berbahaya, apalagi mengingat Jabar itu kan salah satu kantong suara pemilih terbesar d Indonesia," ujarnya.
JAKARTA - Pemilu 2014 diprediksi akan diwarnai rendahnya tingkat pemilih. Jika 50 persen orang yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak
BERITA TERKAIT
- Santri NU Sulteng Gabung Berani Gaspoll, Dukung Anwar-Reny Pemimpin yang Diinginkan Rakyat
- Siap Kawal TPS, Sukarelawan Anak Abah Bakal Gelar Apel Siaga
- Peduli Tanpa Diskriminasi, Elly Lasut Pemimpin yang Dekat dengan Masyarakat Muslim
- Debat Kandidat Pilgub Aceh Ricuh, Ini yang Terjadi
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Elly Lasut Punya Gagasan Jelas Menciptakan Pemerintahan Anti-KKN