Jumlah Guru Bahasa Jawa Ternyata Minim
Minggu, 30 Oktober 2016 – 16:25 WIB
Meski demikian, Martadi menyarankan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menutup kekurangan tersebut.
''Percepatan ini bisa dilakukan dengan penambahan kuota mahasiswa setiap perguruan tinggi,'' kata dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut.
Selain itu, Martadi menyarankan dinas pendidikan untuk melatih guru serumpun yang memiliki jam pelajaran minim. Misalnya, bahasa Indonesia dan bahasa asing lain.
''Bisa dilakukan selama satu hingga tiga bulan agar kurikulum yang diajarkan guru bisa sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Langkah ini juga paling realistis,'' jelasnya. (elo/ant/c15/nda/flo/jpnn)
SURABAYA - Implementasi Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 di tingkat sekolah/madrasah belum optimal. Aturan itu mengatur pembelajaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Terobosan Kemendikdasmen di 2024: Guru ASN PPPK & PNS Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai
- Mengenal Veve, Sosok Dosen yang Menginspirasi Generasi Muda
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Gandeng Mendagri
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2