Jumlah Honorer K2 Tenaga Teknis Administrasi Terus Susut, Bukan Karena Diangkat jadi PNS
Di tengah harapan yang makin tipis, Adi meminta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) segera menerbitkan surat verifikasi validasi (verval) di masing-masing pemda.
Ini sebagai bukti awal kalau pemerintah akan menyelesaikan masalah honorer K2. Kalau tidak berarti memang pusat tidak ada niat menyelesaikan honorer K2.
"Sungguh meresahkan kami Tenaga Teknis dan Administrasi ketika kebijakan pemerintah hanya memprioritaskan pada formasi tertentu, padahal honorer K2 adalah satu kesatuan," tuturnya.
Keluhan juga disampaikan Hendry Pratama. Tenaga administrasi/teknis SMPN 1 Arjasari Kabupaten Bandung ini juga merasa pilu hati. Pernah ikut tes CPNS pada 2013, sayangnya tidak lulus.
Hendry bersama 200 TTA di sekolah negeri se-Kabulaten Bandung hanya berharap ada sedikit perhatian untuk mereka.
"Kami sudah berjuang lewat pendekatan ke pejabat daerah sampai ke pusat. Bahkan sering melakukan aksi demo. Tidak terhitung dana yang sudah kami keluarkan untuk perjuangan ini tetapi hasilnya belum berpihak kepada TTA," katanya.
Dedi, honorer K2 TTT Dikbud Kabupaten Cianjur, tepatnya di SMP N 5 Cianjur, sudah bekerja sejak 1989 sampai sekarang. Namun, statusnya belum jelas.
"Apakah pemerintah tidak punya hati sampai tega membiarkan kami yang mengabdi lebih 20 tahun masih begini-begini saja?. Sekarang usia saya sudah setengah abad plus," ucapnya.
Para honorer K2 tenaga teknis administrasi alias TTA juga meminta perhatian pemerintah, seperti halnya guru honorer.
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Baju Seragam SD dan Sapu Ijuk Dikembalikan
- Tangis Guru Honorer Supriyani Pecah Setelah Divonis Bebas
- Tok, Majelis Hakim Vonis Bebas Honorer Supriyani